Tips Sukses Usaha Ternak Sapi Potong

Tips Sukses Usaha Ternak Sapi Potong
Tips Sukses Usaha Ternak Sapi Potong

Tips Sukses Usaha Ternak Sapi Potong – Hai sobat pertanian, pada postingan sebelumnya admin telah menjelaskan tentang tips sukses ternak kambing etawa. Nah pada perjumpaan kali ini admin akan menjelaskan tentang tips meraih keuntungan besar dari ternak sapi potong. Beberapa tahun terakhir kebutuhan daging sapi di Indonesia terus meningkat sehingga produksi daging sapi dalam negeri tidak dapat mencukupi permintaan pasar yang cukup tinggi. Maka dari itu pemerintah melakukan impor sapi dari berbagai Negara salah satunya Australia.

Masalah pada petani lokal yang beternak sapi adalah minimnya informasi. Secara mengejutkan ternyata banyak petani di pedesaan yang semuanya memiliki sapi sebagai hewan ternaknya. Namun peternak tidak tahu bagaimana cara beternak sapi yang benar. Sapi-sapi milik petani dipedesaan sangat jarang didapati memiliki postur yang besar dan hampir kesemuaannya kurus seperti tidak terurus. Oleh sebab itu untuk mengatasi hal ini pemerintah harus bertindak dengan mengerahkan tenaga-tenaga penyuluh yang terampil untuk memberikan informasi penerapan teknologi dalam beternak sapi.

Sungguh sangat disayangkan karena kita harus impor sapi setiap tahunnya untuk menutupi kebutuhansapi dalam negeri. Padahal nyatanya Indonesia memiliki potensi untuk itu hanya saja kurang penerapan. Untuk mewujudkan swasembada daging sapi maka semua pihak harus bekerja keras agar hal tersebut dapat tercapai.

Pada postingan kali ini admin akan memberikan informasi penting yakni tentang tips sukses usaha ternak sapi potong yang baik dan benar. Mari kita simak ulasan di bawah ini:


Teknik Beternak Sapi Potong


1. Pemilihan Jenis Sapi dan Indukan yang Baik

Jenis sapi peternakan di Indonesia sangatlah banyak sebenarnya dan hampir setiap daerah memiliki sapi tersendiri. Namun untuk kualitas yang unggul ada beberapa jenis sapi diantaranya Sapi PO atau peranakan ongole, Sapi Bali, Sapi Madura dan Sapi Aceh.
Beberapa jenis sapi tersebut memiliki persentase karkas yang cukup tinggi. Misalnya sapi bali yang dapat mencapai bobot 400 kg dengan persentase karkas 56-57%. Namun ada jenis sapi yang cukup kebal terhadap hama caplak, nyamuk yaitu jenis sapi brahman. Sapi brahman memiliki daya tahan tubuh yang baik bahkan tidak memilih jenis pakan. Sapi brahman sangat cocok untuk di budidayakan peternak pemula.


2. Pemilihan Anakan Sapi

Ternak sapi dengan memeliharanya sejak kecil adalah alternatif jitu ketimbang harus membeli indukan yang harganya sangat tinggi. Keterbatasan modal menjadi masalah apabila harus membeli indukan dan mengkawinkannya, memang cara tersebut lebih menghasilkan namun dirasa kurang efektif dari pengelolaan modal.
Beternak sapi sejak masih kecil harus membutuhkan kesabaran karena perlu ketekunan yang ekstra untuk mendapat hasil yang maksimal nantinya. Jenis anakan sapi yang unggul memiliki beberapa kriteria antara lain:

  1. Memiliki mata yang bersih dan cerah
  2. Pernafasannya terlihat lancar dan tidak terdapat cairan yang keluar dari hidungnya
  3. Kuku sapi tidak panas ketika diraba
  4. Tidak terdapat jamur dan parasit pada kulit dan bulunya
  5. Pastikan bulu sapi tidak mudah rontok
  6. Periksa pula bagian dubur untuk memastikan sapi tidak memiliki gangguan pencernaan seperti mencret.

3. Persiapan Kandang

Persiapan kandang adalah hal yang amat penting dalam beternak sapi nantinya. Kandang sapi harus jauh dari perumahan warga agar tidak mengganggu masyarakat sekitar. Jika kandang terlalu dekat dengan perumahan maka hal yang biasanya terjadi adalah keluhan masyarakat pada bau kotoran kandang sapi dan sebagainya. Maka dari itu perencanaan konstruksi kandang harus melihat berbagai aspek.

Konstruksi kandang sapi harus benar-benar direncanakan dengan baik. kandang sapi yang baik mencakup aspek mudah, murah dan tepat artinya bahan konstruksi mudah didapat, harga pembangunan kandang terjangkau serta tepat dalam menata setiap penempatan pada kandang. Sedangkan untuk ukuran kandang dapat disesuakan dengan usia. Ukuran kandang dewasa dan kandang sapi kecil diharapkan dibedakan agar lebih efektif dalam penempatannya.


4. Pemeliharaan Ternak

Ternak sapi agar menghasilkan hasil yang memuaskan harus teliti dan telaten dalam perawatan serta pemeliharaannya. Pemeliharaan sapi seperti kesehatan, pakan, kebersihan kandang harus benar-benar diperhatikan dengan teliti agar sapi dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat.

Sapi membutuhkan pakan yang rutin 3 kali sehari. pemberian pakan sapi per ekor sebanyak 10-15% dari bobot tubuhnya sebaiknya timbang pakan terlebih dahulu sebelum diberikan ke sapi agar tidak kurang dan bahkan kelebihan pakannya. Pemberian pakan tambahan dapat berupa dedak, bekatul, ampas tahu, berikan pakan tambahan tersebut bersamaan dengan pakan utama. Sebaiknya sebelum di berikan ke sapi pakan tambahan dapat dicampur dengan air dan garam lalu diaduk rata hingga mengental.

Pemeliharaan kandang juga harus diperhatikan dengan baik. kotoran sapi yang berada dilantai harus selalu dibersihkan setiap hari. Sedangkan kandang dapat dicuci setiap 2 hari sekali dengan menyemprotkan kandang dengan air yang telah dicampu disinfektan agar jamur serta penyakit tidak dapat berkembang dikandang.

Kotoran sapi jangan dibuang begitu saja. Kotoran sapi dapat dipergunakan sebagai pupuk kandang namun kotoran sapi harus di fermentasi terlebih dahulu. Cara fermentasi kotoran sapi dapat dilakukan dengan cara memasukkan kotoran sapi pada gentong atau bak besar dan ditutup rapat selama 2 minggu. 


Baca Juga:



Previous
Next Post »

Post Comment